Saturday, 19 October 2013

Hukum Ohm

Dalam mempelajari ilmu elektronika, Hukum Ohm adalah hukum dasar yang wajib dipahami oleh setiap engineer elektronika ataupun penghobi elektronika. Hukum Ohm merupakan hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus Listrik (I), Tegangan (V), dan Hambatan (R). Sebuah benda penghantar dikatakan memenuhii hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul "The Galvanic Circuit Investigated Mathematically" pada tahun 1827.

Pada dasarnya, Hukum Ohm berbunyi:
"Besarnya arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial/tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)".

Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:
V = I x R
I = V / R
R = V / I 
P = V x I

Dimana :
I = arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere
V = tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt
R = nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm
P = daya listrik yang dengan satuan Watt

Secara lengkap untuk hubungan tegangan, arus, hambatan dan daya dapat digambarkan pada gambar berikut :


No comments:

Post a Comment